Bila di beri..
Aku menerima..
Aku tersenyum dan gembira..
Terus memberi sokongan dan khidmat yang berguna
Zaman terus berjalan tanpa ada erti rehatnya
Terus berlaku perubahan demi perubahan
Perjalanan yang panjang yang penuh dengan corak yang berwarna-warna
Terus aku tidur dengan suka
Tidur yang selesa..
Tidur yang membuat aku terus leka...
Tidur yang memberi kegelapan pada pandangan mata..
Tidurku semakin nyenyak
Nyenyak tidurku semakin diganggu..
Aku merasa sesuatu yang mengacau tidurku
Yang membebankan pikiranku
Yang memusnahkan mimpi-mimpi indahku
Adakah sesuatu bakal menjatuhkanku
Tempat tidur yang selesa semakin terancam
Tidur yang sejuk dan nyaman
Bertukar menjadi panas dan gelisah
Seperti himpunan batu-batu yang sedang menimpa di atas badan
Semakin hari semakin rumit..
Semakin berat batu ditanggung
Perlukah aku bangun dari tidur ku yang nyenyak ini..
Atau terus bertahan demi ingin terus tidur dengan selesa
Beban semakin bertambah..
Aku terjaga dari Tidur
Aku terpikir
Tidur dengan selesa atau Bangun mencari isi perut sendiri
Dunia berubah
Dunia semakin maju
Dunia semakin pandai
Tidak ada rahsia yang mampu di soroknya
Tidak ada permainan kotor yang mampu di tutupinya
Terjagaku dari tidur
Bukan untuk menjadi hamba
Bukan untuk mencari keselesaan yang tak membawa makna
Tapi terjagaku ini demi mempertahankan hak semua..
Hidupku bukan hanya untuk meminta-minta hak sendiri
Hidupku bukan untuk meronta-ronta mencari
Hidupku bukan hanya kasih pada yang beri
Hidupku hanya mencari keadilan yang sejati..
Aku melihat langit yang biru
Sungguh indah ciptaan-NYA
Yang selama ini aku tutup dari melihatnya..
Aku ingin buangkan batu-batu yang telah ditanggung dibadanku
Aku ingin bangkit dari keselesaan yang menenggelamkanku
Bangkit ku demi satu rasa
Satu perjuang hidup
Satu Keadilan
Satu keazaman
Menundukkan kezaliman
Yang sudah lama bersuka-ria
Menutup mata dengan nikmat sementara
Mengucap hanya berlaku bencana
Memberi untuk kepentingan dirinya..
Bangunlah dari tidur
Bangunlah dari keselesaan
Jangan tersungkur kedalam lembah
Nanti padah tiada siapa yang kisah
No comments:
Post a Comment